image

Youth Preneur Community Resmi Diluncurkan, Komunitas Bisnis Mahasiswa Pertama di Medan

Himpunan Mahasiswa Jurusan Kewirausahaan (HMW) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU) secara resmi meluncurkan Youth Preneur Community pada Jumat (16/5) di Multimedia Room FEB USU. Komunitas ini menjadi wadah kolaborasi kewirausahaan pertama di Kota Medan yang bersifat terbuka dan inklusif bagi anak muda dari berbagai latar belakang. Inisiatif ini digagas langsung oleh mahasiswa Kewirausahaan bersama pembina UKM Literasi dan Kewirausahaan, Arif, sebagai langkah awal membangun ekosistem bisnis lintas disiplin ilmu di kalangan generasi muda.

Peluncuran Youth Preneur Community mengusung tema “Entrepreneurial Mindset: Building a Growth Mindset in Business & Introducing Youth Preneur Community” dan dihadiri oleh peserta dari berbagai institusi pendidikan. Komunitas ini dirancang tidak hanya untuk mahasiswa Kewirausahaan, tetapi juga terbuka bagi mahasiswa lintas jurusan, serta pelajar SMA dan SMK yang memiliki minat pada dunia bisnis. Ketua HMJ Kewirausahaan, Daffa Rizki Hervindo, menjelaskan bahwa Youth Preneur Community hadir sebagai jembatan pengembangan ide, jaringan, dan kolaborasi kewirausahaan, serta menjadi ruang belajar bersama yang inklusif untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman.

Untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan komunitas, sejumlah program telah dirancang secara rutin dan sistematis. Salah satunya adalah Networking Class, yakni kelas jejaring yang diadakan dua minggu sekali dengan menghadirkan praktisi bisnis dari berbagai bidang. Selain itu, program pelatihan eksklusif Entrepreneur Academy juga akan digelar pada semester mendatang, berupa pelatihan intensif selama dua hingga tiga minggu yang diperuntukkan bagi anggota terpilih.

Struktur keanggotaan dalam komunitas ini disesuaikan dengan tahapan perkembangan bisnis para anggota. Terdapat enam kategori utama: Future Youth Preneur (belum memiliki bisnis tetapi sudah memiliki ide), Gipreneur (bisnis berjalan kurang dari enam bulan), Mid-Range Preneur (bisnis telah berjalan lebih dari enam bulan), Coach (mahasiswa aktif yang sudah memiliki bisnis dan tergabung di HMJ), Mentor (pembina atau dosen seperti Arif), serta Guest Mentor (praktisi eksternal atau investor yang diundang khusus).

Ketua panitia peluncuran, Muhammad Khairul Zidan, turut menyampaikan rasa syukurnya atas antusiasme peserta. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini telah dipersiapkan selama satu hingga dua bulan oleh tim panitia.

“Alhamdulillah, sangat senang melihat respons positif dari peserta. Bahkan saat awal pendaftaran, ada yang berasal dari luar kota dan Pulau Jawa. Namun karena fokus kami saat ini berada di Kota Medan, kami belum dapat menerima peserta dari luar pulau,” ujarnya.

Sementara itu, Daffa juga menambahkan harapannya agar Youth Preneur Community dapat terus berkembang menjadi komunitas lintas generasi yang berkelanjutan. “Harapannya, dalam tiga sampai lima tahun ke depan, komunitas ini bisa menjadi tempat pulang bagi para anggotanya yang telah sukses. Mereka dapat kembali sebagai pembimbing dan mentor bagi generasi berikutnya,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaboratif, inklusif, dan inovatif, kehadiran Youth Preneur Community diharapkan mampu menjadi fondasi awal dalam membentuk ekosistem kewirausahaan muda yang tangguh dan berdaya saing di lingkungan Universitas Sumatera Utara dan sekitarnya.